Liputan6.com, Sleman- Ketua Plt Slemania Lilik membantah anggotanya mengintimidasi wartawan yang akan mewancarai pemain dan pelatih PSS Sleman. Lilik menuding suporter lain yakni Brigata Curva Sud atau BCS sebagai pelakunya sehingga wartawan tertahan di dalam stadion dan terpaksa dijemput polisi.
Slemania menduga adanya permainan antara BCS dengan manajemen terkait insiden tersebut. Ia meminta agar media menyebut langsung suporter yang melakukan intimidasi itu tanpa menutupi.
"Saya lihat ada permainan antara BCS dan manajemen. Kalau mau nyebut siapa itu ya sebut langsung saja. Kayaknya manajemen dalam tanda kutip bisik-bisik dengan BCS kita ga tahu. Apakah manajemen yang nyuruh BCS biar akses pemain ga keluar beritanya. Saya liat ada indikasi itu ," ujar Lilik Sabtu (1/11/2014).
Lilik meminta manajemen melihat dengan jelas beberapa kasus terakhir yang justru merugikan PSS karena ulah BCS. Ia meminta kepada manajemen PSS untuk menegur BCS terkait beberapa kejadian yang merugikan itu.
"Ga ada teguran sama sekali malah tenang saja. Sekarang saja dipikir BCS bikin ulah seperti itu berapa kerugiannya? Dia ngasih berapa ke PSS? kerugiannya 100 juta lewat tandingan usiran sampai sekarang terjadi seperti ini seperti sepakbola bola gajah dikenai sanksi diskualifikasi," kata Lilik.
Lilik juga meminta kejelasan sikap dari manajemen kepada Slemania yang merupakan suporter PSS. Kejelasan yang dimaksud adalah kesamaan sikap manajemen kepada kelompok suporter PSS dan tidak membedakan khususnya akses informasi tentang klub. Pasalnya Slemania merasa tertutup dari akses itu sementara BCS mendapatkan perlakuan yang berbeda. Padahal jika dilihat secara aturan organisasi Slemania sudah mempunyai aturan organisasi aeperti AD / ART.
"Kita malah seolah dijauhi. Maksudnya kita dijauhi dengan akses mendapatkan informasi tertutupi oleh manajemen. Kalau kita dianggap suporter ya disamakan dengan BCS yang dapat akses itu. Sementara BCS itu ga ada label organisasi AD/ ART nya jadi kayak komunitas saja," tegas Lilik.
Credit: Thomas
Source: http://ift.tt/1uhGxwL
No comments:
Post a Comment