Thursday 27 November 2014

Film Dian Sastro Layak Tonton Selain AADC?

Nama Dian Sastrowardoyo melejit melalui film remaja Ada Apa Dengan Cinta? (AADC?). Namun sebelum itu, Dian sukses menyabet juara I Gadis Sampul (1996) dan bermain di beberapa judul film. Tak hanya AADC?, di film lain Dian berhadapan dengan aktris senior Christine Hakim.


Nah, sudah nonton semua film Dian? Jika belum, cek film Dian layak tonton di bawah ini.


Bintang Jatuh (2000)




Bintang Jatuh merupakan film pertama Dian arahan sutradara Rudi Soedjarwo. Film menceritakan tentang kehidupan mahasiswa. Aira (Daniel Arizona) mengejar-ngejar Selly (Marcella Zalianty), teman sekampunya, karena dirinya kagum terhadap Selly.

Tetapi suatu saat, Donna (Dian) duduk sendiri dan mengatakan “Bintang.... kalo memang kamu bisa mengabulkan keinginan seseorang, aku mau malam ini ada Aira di sini....”


Pasir Berbisik (2001)




Film kedua Dian adalah Pasir Berbisik. Di sini, istri Indraguna Sutowo berakting dengan Christine Hakim, Slamet Rahardjo, dan Didi Petet. Dian masih terlihat belia!

Daya (Dian), perempuan muda anak Berlian (Christine) dan Agus (Slamet) yang hidup di wilayah pesisir. Agus yang seorang dalang sudah lama meninggalkan Berlian dan Daya. Sehingga membuat Daya kesepian, hanya pasir lah yang bisa ia ajak curhat. Namun, suatu ketika Agus pulang dan Daya gembira. Tetapi, Berlian tak suka dengan hal itu, ditambah lagi Agus memperkenalkan Daya kepada Suwito (Didi), temannya. Tak disangka, Suwito melakukan pelecehan seksual kepada Daya.


Banyu Biru (2005)




Banyu Biru adalah film kolaborasi pertama antara Dian dan Tora Sudiro. Meskipun Dian bukan menjadi tokoh utama, film ini tetap layak dinikmati bagi movie-addict. Film ini dibintangi juga oleh Ladya Cheryl (AADC?), Oscar Lawalata, Slamet Rahardjo (Pasir Berbisik), hingga Butet Kertaradjasa.

Banyu (Tora) selalu dihantui masa lalu. Ia memutuskan untuk menuntaskan masa lalunya. Sehingga ia harus melepaskan pekerjaannya di sebuah hipermarket. Dari perjalanannya tersebut, ia banyak bertemu masa lalu dan orang-orang baru. Penasaran dengan film ini? Tonton saja.


Ungu Violet (2005)




Rugi jika Sobat Lintas belum melihat Ungu Violet. Dalam film ini, kita bisa melihat kepiawaian akting Dian (Kalin) dan Rizky Hanggono (Lando). Lando – fotografer yang hidupnya berantakan karena baru saja diputuskan tunangannya – diultimatum tempatnya bekerja. Mereka menganggap Lando kurang produktif dalam menciptakan karya foto.

Beruntung, ia menjepret sosok petugas tiket busway. Dari sanalah, mereka bertemu, dekat, dan jatuh cinta. Namun sayang, Lando terlalu pengecut untuk menyatakan cintanya kepada Kalin, hingga akhirnya kecelakaan mengubah segalanya.


Ungu Violet tak hanya melambungkan nama Dian dan Rizky, melainkan juga Padi melalui lagu Menanti Sebuah Jawaban.


Belahan Jiwa (2006)




Film drama thriller psikologi besutan Sekar Ayu Asmara, Belahan Jiwa, diputar dalam New York International Independent Film & Video Festival pada 2007 silam. Belahan Jiwa mengisahkan tentang Cempaka (Dian), perempuan sukses dengan masalah skizofrenia. Ia memiliki lima kepribadian, dirinya snediri, Cairo, Farlyna, Baby Blue, dan Arimby.

Nahas, seuatu terjadi pada Cempaka dan Bumi – pacarnya – terlambat menolongnya. Pada akhirnya, Bumi dibetahui psikolog yang menangani Cempaka bahwa Cempaka memiliki skizofrenia. Rekomendasi film yang ditonton untuk akhir pekan ini.


3 Doa 3 Cinta (2008)




Ingin melihat Dian joged dan nyanyi dangdut plus dandanan norak? Lihat saja 3 Doa 3 Cinta! Film penanda bersatunya kembali Dian dan Nicholas Saputra menyajikan kisah yang sering terjadi di Indonesia.

Huda (Nicholas) adalah santri di sebuah pondok pesantren di Jawa Tengah. Ia ingin mencari ibunya yang sudah lama meninggalkannya untuk bekerja di Jakarta. Tak disangka, ia berkenalan dengan Dona Satelit, penyanyi dangdut muda, seksi, dan terobsesi menjadi bintang dangdut terkenal di ibukota. Intrik dan polemik keduanya pun dimulai.


3 Doa 3 Cinta berhasil menyabet Grand Jury Prize di Vesoul International Film Festival, Prancis, Best Film di Jakarta International Film Festival, serta meraih tujuh nominasi Festival Film Indonesia.


Drupadi (2009)




Tahun berikutnya, Dian berkolaborasi kembali dengan Nicholas dalam Drupadi. Sebuah film drama musikal pendek yang disutradarai Riri Riza.

Mengadaptasi cerita epik Mahabarata, Drupadi (Dian) adalah istri para Pandawa. Ia menjadi subyek taruhan Yudistira kepada Kurawa. Drupadi merupakan cerita kiasan tentang dunia masa kin, di mana seorang perempuan memperjuangkan kehidupannya antara keadilan dan persamaan hak.


7 Hari 24 Jam (2014)




Setelah lima tahun vakum dari dunia film, Dian muncul lagi. 7 Hari 24 Jam. Film memotret kisah hidup suami istri, Dian dan Lukman Sardi, yang tinggal di ibukota.

Tanis (Dian), seorang banker yang luar biasa sibuk. Sedangkan suaminya, Tyo (Lukman), adalah sutradara film yang tak kalah sibuk dari sang istri. Meskipun tinggal dalam satu rumah, mereka hampir tidak pernah bertemu. Hingga suatu saat, keduanya harus bed rest di rumah sakit dan tinggal dalam satu kamar.


7 Hari 24 Jam sudah tayang di bioskop seluruh Indonesia. Jika Sobat Lintas ingin menonton aksi Dian Sastro, 7 Hari 24 Jam salah satu film wajib tonton.


via Berbagai Sumber


No comments:

Post a Comment