Suara.com - Selain bertujuan untuk menyingkirkan pengemis, gelandangan (gepeng) dan anak jalanan (anjal) dari Jakarta dengan memindahkan panti sosial ke Tangerang, ternyata Wakil Gubernur Jakarta Basuki Purnama (Ahok) punya maksud lain di balik itu.
Ahok ingin memangkas oknum petugas dinas sosial yang diduga suka memeras gepang dan anjal.
Dia mengaku sudah mengetahui ada petugas yang mungkin bernegosiasi dengan gepeng dan anjal untuk dilepaskan lagi setelah ditangkap.
“Kita juga susah ngawasin oknum yang main, oknum dinsos bisa juga nego. (Gepeng) Ditangkap, sampai sana nego-nego, dipulangin. (Gepeng) Ini kan sebenarnya bukan orang jakarta, ada yang ‘ngerjain’. Bisa dari luar Jakarta dibawa, dibiayai, bagi hasil. Begitu ketangkap bawa ke panti, ada nego,” ungkap Ahok.
Pemda Jakarta kini sudah berencana untuk membangun panti baru di kawasan Ciangir, Tangerang.
Dia juga mengaku sudah menyiapkan lahan seluas 100 hektar untuk kawasan panti sosial tersebut dan akan mengganti bangunan panti lama yang kini ada di tengah kota menjadi rumah susun sewa alias rusunawa.
“Panti lama nggak mau kita rehab. Ngga mau kita bongkar, kita bangun rusunawa terpadu. Lebih baik, orang yang mau kerja tinggal di Jakarta, tinggal di tengah kota,” ujarnya.
Ahok mengatakan, alasannya memilih Ciangir sebagai tempat pemusatan gepeng, lantaran jaraknya jauh dari pusat kota. Dengan begitu, setiap gepeng yang dibina di tempat itu tidak akan kembali ke Jakarta.
Sumber http://ift.tt/1gwP9ae
via suara.com
No comments:
Post a Comment