Suara.com - Pencarian pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH370 masih terus berlangsung. Hingga saat ini belum ditemukan satupun serpihan pesawat yang dinyatakan mengakhiri penerbangannya di Samudera Hindia itu.
Jika serpihan ditemukan nanti, tim pencari akan memfokuskan pada pencarian black box pesawat. Dari black box tersebut, teka-teki hilangnya MH370 mungkin terjawab.
Black Box atau kotak hitam merupakan alat perekam yang digunakan dalam berbagai alat transportasi. Tak hanya di dalam pesawat, kotak hitam juga terdapat di lokomotif kereta, mobil, dan kapal. Kotak hitam merupakan komponen yang sangat penting untuk mengetahui penyebab kecelakaan transportasi.
Namun, sebutan kotak hitam lebih sering mengacu pada dua alat perekam yang ada di pesawat, yakni Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR). Berikut ini penjelasan lebih lengkap mengenai dua perangkat tersebut.
1. Flight Data Recorder (FDR)
Fligt Data Recorder atau Perekam Data Penerbangan adalah perangkat elektronik yang merekam segala instruksi yang dikirimkan kepada sistem elektronik pesawat. Singkatnya, alat ini dipakai untuk merekam parameter performa pesawat.
Data yang terekam dalam FDR sangat berguna dalam penyelidikan kecelakaan pesawat. Tak hanya itu, FDR juga kerap digunakan untuk menganalisa isu keselamatan udara, pengikisan material, dan performa mesin pesawat.
Karena pentingnya alat ini dalam penyelidikan kecelakaan, FDR dibuat sedemikian rupa sehingga mampu menahan benturan keras maupun pemanasan akibat kebakaran. Bagian luar FDR disalut warna oranye terang supaya mudah ditemukan di antara tumpukan serpihan pesawat. FDR biasanya dipasang pada bagian ekor pesawat, bagian yang cenderung utuh dari kecelakaan paling parah sekalipun. Setelah kecelakaan terjadi, pencarian FDR selalu menjadi prioritas utarma. Pasalnya, FDR dapat digunakan untuk mendeteksi faktor penyebab kecelakaan.
2. Cockpit Voice Recorder (CVR)
Cockpit Voice Recorder atau Perekam Suara Kokpit juga tidak kalah penting dari FDR. Alat ini merekam suara dari kokpit pesawat. Alat ini merekam sinyal mikrofon dan earfon di headset para pilot. CVR juga merekam suara di dalam kokpit dari mikrofon yang terletak di langit-langit kokpit.
CVR mampu merekam 4 saluran audio selama dua jam. Awalnya, Badan Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) hanya mensyaratkan kemampuan rekam CVR selama 30 menit. Namun, kemampuan tersebut diperpanjang menjadi 2 jam karena dalam banyak kasus, bagian terpenting untuk penyelidikan lanjutan kecelakaan tidak terekam hanya dalam waktu 30 menit. Lalu, berdasarkan rekomendasi Badan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat (NTSB), kemampuan rekam CVR ditingkatkan menjadi dua jam.
Sumber http://ift.tt/1jBAAp7
via suara.com
No comments:
Post a Comment