Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana membangun panti untuk gelandangan dan pengemis (Gepeng) serta anak jalanan (anjal) di Ciangir, Tangerang, Banten dan siapkan dana Rp1 triliun untuk “ngempani” makan setiap hari.
“Kita lagi berpikir, panti nggak boleh di tengah kota. Kalau di tengah kota dia (gepeng) keluar lagi. Kita lagi berpikir bangun panti di Ciangir. Ada 100 hektare, nanti semua panti di sana,” kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok), di Balaikota, Jakarta, Jumat (28/3/2014).
Ahok mengatakan, panti-panti yang sudah ada nantinya dirubuhkan dan diubah menjadi rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) terpadu.
“Panti lama nggak mau kita rehab. Ngga mau kita bongkar, kita bangun rusunawa terpadu. Lebih baik, orang yang mau kerja tinggal di Jakarta, tinggal di tengah kota,” ujarnya.
Ahok mengatakan, alasannya memilih Ciangir sebagai tempat pemusatan gepeng, lantaran jaraknya jauh dari pusat kota. Dengan begitu, setiap gepeng yang dibina di tempat itu tidak akan kembali ke Jakarta.
“Kalau di Ciangir, mau balik lagi ngemis, males, jauh kan. Kasih makan saja tiga kali sehari, kita hitung-hitung paling 1 triliun (untuk) kasih makan 200ribu per orang (pengemis). Mana ada pengemis 200ribu orang, itu saja,” kata dia.
Sumber http://ift.tt/1g6caMv
via suara.com
No comments:
Post a Comment