Jumlah pendaki Gunung Merapi melalui pintu pendakian Dusun Plalangan, Desa Lencoh, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, terus meningkat, sejak dinyatakan berstatus normal oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) Boyolali Resor Selo, Suwigyo, di Boyolali, Sabtu (31/5/2014), mengatakan, jumlah pendaki ke puncak Merapi, sejak larangan dicabut pada Sabtu (24/5) hingga kini terus meningkat cukup signifikan.
“Pendakian ke Merapi, dibuka mulai Sabtu (24/5), dan sudah ada delapan pendaki dari Yogyakarta dan Jakarta melakukan perjalanan ke puncak,” kata Suwigyo.
Bahkan, jumlah pendaki ke puncak Merapi selama hari libur sepekan ini sudah meningkat mencapai 50 orang. Mereka datang dari berbagai daerah seperti Yogyakarta, Solo, Semarang, Jakarta, dan lokal Boyolali.
Namun, pihaknya memberikan imbauan agar pendakian ke Merapi hanya sampai di pos ketiga atau Pasar Bubrah yang memiliki ketinggian sekitar 2.650 meter di atas permukaan air laut.
Pendaki tidak diizinkan melakukan pendakian sampai ke puncak atau ketinggian sekitar 2.900 meter dpl, karena kondisi gunung tersebut belum bisa diprediksi.
Menurut dia, jarak antara pos tiga hingga ke puncak Merapi jika menempuh perjalanan memerlukan waktu sekitar satu jam.
Oleh karena itu, pihaknya segera memasang spanduk imbauan pendakian di “base camp” Plalangan, New Selo, dan sosialisasi kepada petugas jaga, serta para pencinta alam.
“Kami segera pasang spanduk atau baner soal saran pendakian ke Merapi,” kata Suwigyo.
Menurut dia, jumlah pendaki ke Merapi diperkirakan akan terus meningkat hingga menjelang masuk bulan Ramadan sekitar akhir Juni mendatang.
Menurut Petugas SAR Barameru Lencoh Boyolali, Samsuri, pihaknya meminta kepada pendaki mengikuti saran petugas jaga di Base Camp Pendakian Plalangan.
Para pendaki yang hendak pergi ke puncak Merapi diwajibkan mendaftarkan identitasnya ke petugas jaga, guna mempermudah melakukan komunikasi dengan Tim SAR di bawah jika mereka membutuhkan pertolongan sewaktu-waktu.
“Kami menyarankan para pendaki mendaftarkan identitas sebelum pendakian, dan membawa bekal dan peralatan seperlunya. Pendaki disarankan hanya sampai Pos tiga Pasar Bubrah saja, jangan melakukan pendakian sampai puncak ,” katanya.
Menurut dia, kondisi cuaca di puncak Merapi selama sepekan ini, cerah dan cocok untuk pendakian. Jumlah pendaki sejak dibuka selalu ada setiap harinya.
Bahkan, jumlah pendaki selama tiga hari ini, mencapai 50 orang, dan Sabtu ini, diperkirakan akan bertambah hingga sekitar 100 orang.
“Puncaknya pendakian ke Merapi diperkirakan mendekati bulan puasa akhir Juni mendatang. Karena, pendaki pada tahun sebelumnya menjelang puasa mencapai sekitar 500 orang,” kata Samsuri.
Kendati demikian, pihaknya tetap mengimbau para pendaki lebih waspada meski kondisi Merapi saat ini statusnya aktif normal. (Antara)
Sumber http://ift.tt/1wDelCN
via
suara.com