Suara.com - Sebuah bencana tanah longsor yang memicu terjadinya tsunami besar pernah terjadi 8.000 tahun silam di pesisir Norwegia. Tsunami tersebut menenggelamkan sejumlah wilayah di Inggris yang kini dikenal dengan sebutan “Atlantis-nya Inggris”.
Teori tersebut diungkap oleh studi yang dilakukan peneliti Imperial College London baru-baru ini. Dengan model komputer, mereka membuat simulasi tanah longsor dan tsunami yang terjadi pada tahun 6.000 sebelum masehi itu.
Menurut para peneliti, lahan sepanjang 290 kilometer di pesisir Norwegia itu longsor ke laut. Peristiwa itu disebut sebagai Longsor Storegga. Lonsornya tanah itu menciptakan tsunami hampir setinggi Patung Liberty.
Gelombang tersebut bergerak selama berjam-jam sampai tiba di kawasan Inggris, yang ketika itu masih menyatu dengan benua Eropa. Menurut Dr Jon Hill, salah satu peneliti, sampai di kawasan Inggris, Belgia, dan Belanda, tinggi gelombang tersebut setara dengan ketinggian tsunami Jepang tahun 2011.
Namun, gelombang itu sudah cukup tinggi untuk menenggelamkan Doggerland, wilayah yang sekarang menjadi perairan pemisah antara Inggris dan benua Eropa. Sejumlah penyelaman yang dilakukan di masa lampau menemukan bukti-bukti bahwa perairan tersebut dahulu adalah dataran yang dihuni manusia. Misalnya saja pada penyelaman yang dilakukan pada tahun 1931 di Laut Utara. Di bawah laut ditemukan sejumlah perkakas dan senjata yang biasa dipakai manusia pra sejarah. Sejumlah tulang belulang mammoth, singa, dan hewan lainnya juga ditemukan.
Para peneliti mengklaim penelitian mereka bisa menjadi acuan terhadap peristiwa apa yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Kendati demikian, mereka cukup yakin bahwa insiden semacam Longsor Storegga tidak akan terjadi dalam waktu dekat. (Dailymail)
Sumber http://ift.tt/1nabXOt
via suara.com
No comments:
Post a Comment