Friday 30 May 2014

Gunung Sangeangapi Meletus, Warga Sudah Diungsikan

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan Pulau Sangeangapi bukan merupakan wilayah pemukiman permanen. Itu sebabnya, letusan Gunung Sangeangapi di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Jumat (30/5/2014) pukul 15.55 Wita, tak terlalu dikhawatirkan akan berdampak pada penduduk.


“Penduduk Sangeang daratan memiliki kebun di pulau tersebut sehingga saat terjadi letusan penduduk yang sedang berada di kebun melakukan evakuasi dibantu oleh BPBD Bima bersama SAR, TNI, dan Polri dari Pulau Sangeang menggunakan kapal,” kata Sutopo lewat pesan singkat yang diterima wartawan.


Dia mengatakan saat ini penduduk telah dievakuasi ke Sangeang darat.


Sutoppo menambahkan, saat ini, Bupati Bima dan BPBD Bima sudah berada di Desa Sangeang, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima yang berjarak enam kilometer dari gunung. sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah mengirimkan logistik dan peralatan ke daerah tersebut.


“Hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa,” katanya.


Dia menambahkan Pulau Sangeangapi adalah pulau vulkanik yang telah dikosongkan dari penduduk melalui transmigrasi lokal ke Kecamatan Wera (Sangeang darat) sejak tahun 1985. Transmigrasi dilakukan setelah letusan tahun 1953 dan tahun 1985.


“Terkait dengan letusan Gunung Sangeangapi tersebut maka masyarakat agar tidak melakukan aktivitas di Pulau Sangeangapi. Gunung Sangeangapi adalah salah satu gunung yang cukup sering meletus seperti pada 1911, 1953, 1964-1967, 1985-1987, dan 1997-1999,” katanya.


BNPB mengumumkan tinggi letusan Gunung Sangeangapi kemarin sore mencapai 3.000 meter ke arah Barat.


Sutopo mengatakan sebagian besar abu vulkanik terbang ke lautan.


Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pun menaikkan status dari Waspada (level II) menjadi Siaga (level III) terhitung mulai pukul 16.00 Wita.






Sumber http://ift.tt/1oS6Y60

via suara.com

No comments:

Post a Comment