Sunday, 1 June 2014

Cerita Perjalanan Jokowi dari Malioboro sampai Pasar Beringharjo Yogya

Calon presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan perjalanan politik ke Daerah Istimewa Yogyakarta, hari ini, Senin (2/6/2014).


Usai turun dari Bandara Adisucipto, calon presiden yang berpasangan dengan Jusuf Kalla (JK) itu langsung mengunjungi Jalan Malioboro. Malioboro adalah salah satu sentra bisnis teraktif di Yogya.


Kedatangan capres yang mendapat nomor urut dua ini pun mendapat sambutan hangat dari warga serta pedagang kecil dan menengah.


Demi bisa bersalaman dengan Jokowi, sebagian pedagang sampai menunda melayani calon pembeli.


Mereka tak menyia-nyiakan kehadiran Jokowi dengan cara mengabadikannya dengan kamera ponsel.


“Nanti dulu ya, mas, mau foto dan salaman dulu dengan Pak Presiden,” kata Tinah, salah satu pedagang kain, kepada calon pembeli.


Pedagang pakaian bernama Taufik menilai hari ini merupakan mementum langka, maka itu tak disia-siakannya.


“Kapan lagi biarin saja tunggu sebentar nanti juga ada pembeli yang datang lagi,” kata Taufik sambil tertawa.


Jokowi pun menyapa para pedagang yang memanggil-manggilnya.


Usai menyusuri Jalan Malioboro, Jokowi melanjutkan kunjungan ke Pasar Beringharjo. Para pendukung Jokowi yang sudah tahu rencana kedatangan mantan Wali Kota Surakarta itu sudah berkumpul. Mereka berebut ingin mendekati Jokowi.


Jokowi masuk pasar lewat pintu barat. Ia menyusuri los-los pasar. Ia berusaha menyalami pedagang.


Sekitar 15 menit kemudian, ia sampai di sisi timur pasar dan kemudian keluar lewat sisi selatan.


Jokowi tak menyangka kedatangannya membuat warga begitu semangat.


“Saya kaget sekali, kita ke Yogyakarta diam-diam, tapi saya ucapkan terimakasih sambutannya meriah,” kata Jokowi.


Jokowi mengatakan Pasar Beringharjo merupakan pasar tradisional yang didirikan tahun 1758. Walau tua, pasar tetap mampu bersaing dengan pasar modern.


“Saya kira kalau pasar tradisional dikelola dimanajemen dengan baik, bisa berkompetensi dengan hypermarket sekalipun. Tadi ramai sekali, kan. Bagus,” kata Jokowi.


Jokowi mengatakan pasar merupakan kekuatan ekonomi rakyat. Pasar adalah tempat perputaran uang rakyat lintas kelas.


“Hasil petani dijual di sana, hasil desa dijual di sana, kerajinan, kecil, mikro, kerajinan tangan, semua dijual di pasar. Itu yang memberdayakan pasar, perlu renovasi, agar tidak kalah dengan pasar modern. Percuma banyak produksi kalau pasarnya tidak diterima, pasar itu adalah showroom petani, nelayan, industri kecil, produk rakyat,” tutur Jokowi.






Sumber http://ift.tt/1nWppH1

via suara.com

No comments:

Post a Comment