Suara.com - Ribuan warga Baduy yang tinggal di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mulai berdatangan ke Kota Rangkasbitung untuk menggelar perayaan ritual Seba di Pendopo Pemkab Lebak, Jumat (2/5/2014).
Pimpinan Adat Tetua Baduy yang juga Kepala Desa Kanekes, Jaro Dainah, mengatakan bahwa perayaan ritual Seba tahun 2014 dinamakan “Seba Gede” karena dihadiri sebanyak 1.650 orang dan berbeda dengan “Seba Leutik” yang hanya dihadiri ratusan orang.
Ribuan warga Baduy mulai berdatangan pukul 14.30 WIB dan pada sore tadi ramai di sekitar Pendopo Kabupaten Lebak.
Mereka datang secara berkelompok bersama anak-anak untuk menghadiri ritual upacara penyembahan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas dilimpahkan rezeki hasil tanaman selama setahun.
Ungkapan syukur tersebut diwujudkan dengan menyerahkan hasil bumi, seperti beras ketan, tandan pisang, gula aren, petai, dan buah-buahan kepada Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya sebagai kepala pemerintah daerah.
“Kami setiap tahun wajib menjalin silaturahmi dengan ‘Bapak Gede’ (Bupati) juga pejabat lainnya dengan acara ritual Seba,” ujarnya.
Menurut dia, kegiatan ritual Seba dihadiri Baduy Penamping (pakaian hitam-hitam) juga Baduy Dalam (pakaian putih-putih). Sementara warga Baduy Dalam diharuskan berjalan kaki sepanjang 36 kilometer untuk sampai di Rangkasbitung.
Masyarakat Baduy Dalam yang tinggal di Kampung Cibeo-Cikeusik dan Cikawartana jika berpergian ke mana pun hingga kini dilarang menggunakan kendaraan. (Antara)
Sumber http://ift.tt/1mkU8zb
via suara.com
No comments:
Post a Comment