Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) belum mampu bergerak dari level Rp 12 ribu. Namun pelemahan rupiah justru dianggap baik untuk memacu ekspor Indonesia karena harga barang produksi lokal lebih murah saat dijajakan di luar negeri.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Sasmito Hadi Wibowo mengaku tak khawatir dengan nilai tukar rupiah yang sudah menembus lebih dari Rp 12 ribu per dolar AS. Kondisi ini justru akan menguntungkan Indonesia.
"Kalau rupiah seperti ini sebenarnya tidak masalah. Jadi harga barang kita masih murah di luar negeri, dan mereka bisa borong barang-barang kita. Kan sama saja seperti sale dan menimbulkan banyak transaksi artinya pembeli yang mengejar," terang Sasmito di kantornya, Jakarta, hari ini.
Sementara dampak pelemahan rupiah dampaknya terhadap harga jual barang elektronik dan obat-obatan, tambah dia, belum berpengaruh apapun.
"Kalaupun naik, lama-lama juga turun. Tapi belum terlihat kok dampaknya ke barang elektronik dan obat-obatan. Pengusaha wait and see. Jadi kalau rupiah cuma naik turun Rp 50, wajar saja," tukas dia. (Fik/Ndw)
Credit: Nurseffi Dwi Wahyuni
Source: http://ift.tt/1wXso58
No comments:
Post a Comment