Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, Israel harus siap menghadapi konflik berkepanjangan di Jalur Gaza. Pernyataan yang disampaikan pada hari Senin (28/7/2014) itu kontan menghapus semua harapan terhentinya pertempuran yang telah menelan lebih dari 1.000 jiwa tersebut.
Dalam pernyataan melalui televisi, Netanyahu menegaskan bahwa solusi terhadap krisis di Jalur Gaza adalah demiliterisasi wilayah Palestina tersebut.
“Kami tidak akan menghentikan misi, kami tidak akan menyelesaikan operasi tanpa menetralisir terowongan, yang ditujukan untuk menghancurkan warga kami, membunuh anak-anak kami,” kata Netanyahu.
Sebelumnya, militer Israel menyebutkan, pejuang Palestina menyusup dari Jalur Gaza. Ada pula laporan mengenai empat warga Israel yang tewas terkena ledakan mortir. Sementara itu di Gaza, ada delapan anak dan dua orang dewasa yang tewas akibat ledakan di sebuah taman. Otomatis, gencatan senjata yang direncanakan berlangsung selama perayaan Idul Fitri pun batal.
“Kami harus bersiap untuk kampanye yang berkepanjangan. Kami akan melanjutkan aksi dengan kekuatan dan pertimbangan hingga misi kami tercapai,” lanjut Netanyahu.
Israel menyerbu Gaza sejak 8 Juli lalu. Israel beralasan, serangan dilakukan demi menghentikan serangan roket Hamas dan milisi sekutunya. Pada 17 Juli lalu, Israel mulai menyerang Gaza melalui jalur darat.
Sebanyak 1.054 warga Gaza meninggal dalam serangan tersebut. Sebagian besar di antaranya adalah warga sipil. Israel sendiri telah kehilangan 43 tentara dan tiga warga sipil. (Reuters)
Sumber http://ift.tt/1zoanyq
via suara.com
No comments:
Post a Comment