Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat hingga saat ini masih dalam tren pelemahan. Bahkan pada pagi ini rupiah sempat menyentuh level 12.911 per dolar AS.
Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro mengungkapkan apa yang terjadi dengan rupiah bukan karena faktor dalam negeri, melainkan dari global.
"Rusia itu mata uangnya kolaps, Rusia itu salah satu negara emerging seperti kita, mereka juga kemarin menaikkan policy rate tinggi sekali, itu yang menyebabkan pergerakan mata uang di dunia terpengaruh," kata Bambang di Gedung Kementerian Keuangan, Selasa (16/12/2014).
Bambang menambahkan melihat pergerakan rupiah yang terus melemah, dirinya akan melakukan koordinasi dnegan Bank Indonesia untuk menentukan kebijakan guna mengantisipasi hal ini.
Hal itu dinilai sangat penting karena pergerakan mata uang yang terlalu fluktuatif tersebut akan mempengaruhi investasi di Indonesia.
"Tentunya yang bisa intervensi hanya BI, tentunya BI harus melihat pergerakan rupiah ke depan seperti apa, makanya kita akan koordinasi dengan BI," kata dia.
Seperti diketahui, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerikat Serikat (AS) makin merosot pada perdagangan Selasa pagi (16/12/2014).
Berdasarkan data Bloomberg, posisi rupiah kembali terdepresiasi sekitar 1,4 persen terhadap dolar di kisaran 12.893 pada pagi ini dari penutupan kemarin di kisaran 12.713 per dolar AS.
Sementara itu, berdasarkan data RTI, posisi dolar terhadap rupiah di kisaran 12.911. Pukul 09.14 WIB, nilai tukar rupiah terhadap dolar mulai naik terbatas dengan sentuh level 12.892. (Yas/Nrm)
Source: http://ift.tt/1DEnukD
No comments:
Post a Comment