Liputan6.com, Jakarta - Hingga September 2014, dana asing yang masuk ke Indonesia telah mencapai Rp 170 triliun. Dana ini masuk melalui beberapa skema antara lain Surat Utang Negara (SUN), pasar modal maupun Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
Namun Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardodjo mengatakan, keberadaan dana asing ini akan terganggu bank sentral Amerika Serikat (AS) yang akan mencabut kebijakan kelonggaran moneternya dan menaikkan suku bunga. Dengan langkah bank sentral AS/ The Federal Reserve, para investor beramai-ramai menarik uang mereka dari Indonesia.
"Kalau suku bunga Amerika ada peningkatan maka akan membuat investor di negara berkembang mempunyai perencanaan baik. Mereka menarik dananya dari negara kondisi lemah kembali ke Amerika," ujarnya saat menghadiri Indonesia Ocean Investment Summit di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (1/10/2014).
Meski demikian menurut Agus, pemerintah telah melakukan langkah antisipasi penarikan modal ini. Buktinya, perekonomian Indonesia tahun ini terhitung lebih baik tahun lalu.
"Kenapa lebih baik? Ini karena negara dan BI sudah berkomitmen ada risiko normalisasi moneter Amerika tersebut. Yang kita utamakan adalah kebijakan stabilisasi dari pertumbuhan," lanjutnya.
Selain itu, Agus juga menyatakan kenaikan harga BBM subsidi pada tahun lalu juga berhasil menyelamatkan fiskal dan perekonomian Indonesia.
"Kita sudah melakukan penyesuaian harga BBM dulu dan Bank Indonesia melakukan pengimbangan bunga bank Indonesia serta kita memberi kesemptan untuk rupiah terdepresiasi," tandasnya. (Dny/Ahm)
Credit: Agustina Melani
Source: http://ift.tt/1uB4UEL
No comments:
Post a Comment