Thursday, 2 October 2014

Seperti DPR, Pemilihan Pimpinan DPD Hujan Interupsi

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) hingga kini belum menentukan seorang ketua yang akan memimpin 132 orang senator.


Menurut pantauan suara.com, suasana persidangan di DPD tak kalah seru dengan DPR dan dimeriahkan dengan hujan interupsi saat proses pemilihan pimpinan Dewan Perwakilan Daerah Periode 2014-2019.


Para anggota DPD mempermasalahkan proses penyerahan formulir pendaftaran bakal calon pimpinan DPD.


“Interupsi pimpinan, interupsi. Saya mau bicara pimpinan,” ucap Anggota DPD, I Gede Pasek Suardika.


Interupsi yang diajukan Pasek lantaran mempermasalahkan penyerahan formulir yang dianggap mengurangi unsur kerahasiaan. Pasalnya, panitia yang berasal Setjen membuka map yang berisi formulir nama-nama yang didaftarkan atau diajukan calon pimpinan DPD.


“Perhatikan aspek kerahasiaan. Ini setengah kerahasiaan sudah hilang,” ujar dia.


Menanggapi hal itu, perwakilan dari DPD yang lain juga mengajukan intrupsi kepada pemimpin sidang Aidil Fitrisa.


“Pimpinan saja yang memverifikasi. Kita percaya sama pimpinan,” kata anggota Dewan tersebut.


Tak tahan dengan banyaknya interupsi didalam ruangan sidang, Aidil mengambil langkah untuk menskors sidang selama 30 menit, palu pun sudah di ketuknya. Tak lama ia mengetuk palu masih terlihat intrupsi dilontarkan anggota Dewan.


“Saya meminta dilanjutkan saja pimpinan, biar ngga makan waktu, langsung saja,” ucap anggota dewan.


“Salat-salat,” kata Anggota dewan yang setuju dengan pimpinan sidang.


“Salatnya nanti gantian,” kata Anggota Dewan yang minta sidang tidak diskors.


Menanggapi hal itu, Mantan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Laode Ida juga merasakan hal yang sama, menurutnya antara pimpinan dengan anggota dewan tidak ada arah yang jelas.


“Selama saya memimpin sidang nggak ada yang kacau selama 10 tahun, memang harus tegas, yang lebih tegas secara temporer,” Laode menambahkan.








Sumber http://ift.tt/1x1X6tM

via suara.com

No comments:

Post a Comment