Dalam sehari, Misael makan tiga hingga enam kali lebih banyak daripada anak seusianya. Meski begitu, ia masih merasa lapar. (Dailymail)
Liputan6.com, Jakarta Umumnya, bayi berusia tiga tahun beratnya berada pada kisaran 15 Kg. Tapi tidak dengan Misael, batita asal Brasil yang menginjak ulang tahun ketiga berat badannya sudah setara laki-laki dewasa yaitu 70 Kg.
Sebenarnya, pada saat lahir berat badannya normal sekitar 2,9 Kg, namun berat badan Misael terus bertambah tiga kilogram per bulannya. Akibatnya, kini tubuhnya membulat sampai-sampai membuatnya sulit untuk berjalan.
Bukan tanpa sebab Misael mencapai berat badan berlebih seperti ini. Menurut dokter batita ini menderita sindrom Prader-Willi, sebuah kondisi langka yang membuat seseorang selalu kelaparan dan terus ingin makan.
Jika biasanya anak-anak normal makan tiga kali sehari ditambah snack, untuk mereka yang menderita sindrom langka ini bisa makan tiga hingga enam kali dibandingkan anak lain di usia yang sama. Meskipun sudah makan banyak kali, rasa lapar tetap melanda.
Sindrom Prader-Willi ini akan berlangsung seumur hidup dengan perasaan lapar yang permanen. Pertambahan berat badan berbahaya sudah pasti, selain itu, tonus otot berkurang dan sulit belajar.
Penderita sindrom ini pun memiliki masalah mental. Dimana memiliki sifat amarah dan keras kepala.
Saat pergi ke dokter dengan transportasi umum, tubuhnya yang besar menarik perhatian orang. "Orang-orang berhenti dan mengambil foto Misael serta bertanya berapa berat badan, tinggi badan dan umurnya. Mereka menyatakan tak pernah melihat bocah seperti ini," terang Michael, ayah Misael seperti dilansir Daily Mail pada Selasa (30/9/2014).
Namun, mengingat tabiat Misael yang pemarah, orang tuanya lebih memilih untuk naik taksi saat memeriksakan anaknya ini ke dokter.
Hingga kini, belum ada obat yang bisa mengatasi sindrom Prader-Willi. Sehingga pengobatan yang dilakukan sekedar untuk mengelola gejala dan masalah terkait.
Selain itu, orang tua juga memiliki peran penting untuk membatasi asupan makanan yang masuk ke tubuh penderita. Meski tidak mengancam kehidupan, sindrom ini mengakibatkan kenaikan berat badan sangat berlebih. Dimana orang yang berlebihan berat badan risiko terkena diabetes tipe 2 dan gagal jantung meningkat saat dewasa.
Credit: Gabriel Abdi Susanto
Source: http://ift.tt/1u8mu1w
No comments:
Post a Comment