Wahana Negara Raharja 2014 digelar di Bali.
Liputan6.com, Bali- Majelis Nichiren Shoshu Buddha Dharma Indonesia (MNSBDI) kembali mengadakan acara Wahana Negara Raharja (WNR). WNR diadakan setiap setahun sekali dengan lokasi kegiatan yang berbeda-beda. Tahun ini acara diselenggarakan di Bali, yang berlangsung pada beberapa waktu terakhir.
Wahana Negara Raharja (WNR) adalah kegiatan untuk mendoakan ketenteraman tanah air, hal ini sesuai dengan ajaran Sang Buddha, Aku adalah Tiang, Mata dan Bahtera bagi Bangsaku. Sebagai wujud nyata berperan aktif dalam membangun tanah air, kegiatan ini selalu disertai juga dengan berbagai kegiatan bhakti sosial di wilayah acara WNR berlangsung.
WNR pertama kali dilaksanakan tahun 1994, tahun ini dengan jumlah peserta mencapai 1.500 orang datang dari 19 daerah di tanah air. WNR tahun ini adalah juga sebagai Perayaan Emas 50 tahun MNSBDI, dimana tahun 2014 adalah tahun yang bermakna bagi bangsa Indonesia menyambut pemerintahan baru. MNSBDI selama ini telah rekan kerja bagi pemerintah Indonesia dengan membawa banyak umatnya untuk merombak mental dan cara hidup, sehingga berdampak pada kemajuan di berbagai sendi kehidupannya.
Acara inti dari kegiatan WNR tahun emas ini adalah untuk meningkatkan peran aktif umat Buddha dalam membangun Indonesia ke depan :
Gerakan Tanam 10.000 Pohon Untuk “Bali Clean & Green”
Kesadaran untuk menjaga dan melestarikan lingkungan sekitar harus selalu kita lakukan dan tingkatkan. Hal tersebut dapat kita lakukan dengan langkah kecil dan nyata. Di daerah Kutuh Selatan, khususnya Pantai Pandawa banyak pohon yang sudah pernah ditanam mati, sehingga diperlukan penyulaman/penanaman pohon kembali.
Sementara itu, di daerah Pura Gunung Payung kondisi tanahnya kering dan jarang sekali ada pohon, untuk itu membutuhkan banyak pohon agar daerah tersebut menjadi lebih hijau dan tidak tandus. Sehingga kondisi tanah dan lingkungan di daerah tersebut lebih terjaga dan terhindar dari kerusakan.
Untuk itu pada tahun ini, 2014, Bhakti Sosial Gerakan Peduli Sekitar Kita (GPSK), melakukan kegiatan penanaman 10.000 pohon di Pantai Pandawa dan Pura Gunung Payung, menyatu bersama dengan elemen masyarakat daerah Kutuh Selatan.
“Tujuan dari program penanaman 10.000 pohon ini adalah Membantu pemerintah dan masyarakat sekitar Pantai Pandawa & Pura Gunung Payung untuk peduli, menjaga dan melestarikan lingkungan”, ungkap Pandita Irwan Prasida, Penanggung Jawab GPSK. Kegiatan ini juga mendukung program pemerintah daerah Bali, “Bali Clean & Green.”
Diharapkan, melalui kegiatan ini, akan menjadi inspirasi bagi masyarakat Indonesia akan kesadaran dalam melestarikan alam, tidak dipungkiri alam adalah bagian dari diri kita, jika alam selalu dijaga maka kehidupan kita akan menjadi makmur.
Dialog tentang Indonesia Masa Depan Bersama Anies Baswedan
Membangun Indonesia bukanlah hanya tugas pemerintah saja, melainkan kita sebagai manusia Indonesia juga harus ikut andil dalam proses membangun Indonesia kedepan. Sebagai umat Buddha yang sangat peduli terhadap kemajuan Indonesia, terutama dalam bidang pembinaan moral manusia yang utuh, kami menggelar dialog ini dengan mengundang narasumber yang juga sedang bergiat dan menyiapkan Indonesia pada 5 tahun ke depan.
Saat ini, manusia adalah aset yang berharga, bisa berkembang, dan belajar, untuk menjadi modal kemajuan dunia ke arah yang lebih baik. Dengan tujuan tersebut, dalam WNR kali ini, Anies Baswedan akan berdialog langsung dengan 1.500 peserta. Dialog ini akan mengupas tuntas tentang pembangunan karakter manusia dan menyiapkan generasi selanjutnya dalam menghadapi era global.
Tema yang diangkat dalam dialog tersebut adalah “Indonesia Masa Depan”. Sesuai dengan semangat WNR dialog ini sebagai wujud berkarya bersama untuk kemajuan bangsa. (Cyn/Ars)
Credit: Aria Sankhyaadi